5 Cara Mencegah Pikun di Usia Muda. Perbaiki Gaya Hidup!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Prinandita Saraswati
dr. Parlin Susanto, Sp.SDokter Spesialis Saraf
Konsultasi dengan Dokter
Ilustrasi pikun di usia muda (sumber: Freepik.com/cookie-studio)

Ilustrasi pikun di usia muda (sumber: Freepik.com/cookie-studio)

Jumat, 11 Agustus 2023

Berapa kali dalam seminggu Anda terpaksa buang waktu lebih dari 15 menit untuk mencari barang penting yang terselip entah di mana? Atau, terpaksa pulang lagi saat sudah di perjalanan karena ketinggalan ponsel atau dompet di rumah? Apa ini gejala pikun?


Sebenarnya, sejalan dengan usia kita mungkin bisa jadi pelupa. Jangan berkecil hati, Sobat Altea. Sebab, meski otak secara luar biasa bisa menyerap begitu banyak informasi, kemampuan untuk menyimpan dan mengingat kembalinya lebih terbatas. 


Riset yang dimuat di jurnal PLOS One menyebutkan, sekitar 56% informasi yang kita serap akan terlupakan dalam satu jam, 66% akan pupus setelah sehari, dan 75% akan lenyap setelah 6 hari. 


Pelupa belum tentu pikun, lo!


Sementara itu, gangguan pikun atau demensia berbeda dengan lupa-lupa yang sering kita alami setiap hari. Mengutip dari Alzheimer’s Society, penurunan daya ingat adalah salah satu keluhan orang yang mengalami demensia. 


Gejala lain yang dialami orang dengan demensia adalah sulit menyusun rencana dan  menganalisis sesuatu. Mereka juga sering blank saat sedang ngobrol dengan orang. Selain itu, mood dan perilaku mereka mudah berubah-ubah.


Demensia atau pikun bukanlah perubahan yang alami terjadi saat bertambah usia, namun disebabkan adanya kerusakan pada sel otak. Tidak hanya dialami orang berusia lanjut, mereka yang masih berusia 20-30 tahun pun bisa mengalaminya. 


5 Cara Mencegah Pikun di Usia Muda

Nah, supaya bisa mencegah pikun di usia muda, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan. Apa saja itu?


1. Berolahraga teratur

Menurut studi Alzheimer's Society, aktivitas fisik sangat baik untuk menjaga kesehatan hati, peredaran darah, berat badan, kesehatan mental, serta mencegah demensia.

 

Ada dua jenis latihan yang bisa Anda coba, yaitu latihan aerobik dan latihan untuk pembentukan massa otot. Latihan aerobik bertujuan untuk menjaga fungsi jantung, lambung, dan paru. Sementara, latihan untuk pembentukan massa otot, semisal push-up, sit-up, atau pull-up berfungsi untuk mengendalikan kadar gula darah kita.

 

Kadar gula darah yang terkendali dapat mencegah diabetes sekaligus demensia. Sebab, kondisi gula darah tinggi pada orang dengan diabetes dapat merusak organ-organ penting dalam tubuhnya, termasuk otak. 


2. Rajin mengasah otak

Cara lain untuk mencegah pikun di usia muda adalah mengasah kemampuan otak. 

 

Caranya sederhana, kok! Cukup bermain teka-teki silang. Permainan ini adalah cara paling klasik untuk mengaktifkan sel-sel otak. Menurut peneliti, sering mengisi teka-teki silang bisa memperlambat penurunan daya ingat pada orang punya risiko demensia. 

 

Tidak suka teka-teki silang? Coba permainan melatih otak lainnya, seperti sudoku. Selain itu, Anda juga bisa memulai hobi baru, semisal belajar bahasa baru, main alat musik, melukis, membaca, dan lain-lain.

3. Hindari merokok

Anda perokok aktif? Saatnya mulai mengurangi atau bahkan berhenti. Berdasarkan studi Alzheimer's Society, merokok dapat meningkatkan risiko demensia atau pikun di kemudian hari.

 

Pasalnya, asap rokok sangat berbahaya untuk peredaran darah di seluruh tubuh, terutama pembuluh darah di sekitar otak. Bahaya serupa juga mengintai organ jantung dan paru-paru Anda.

 

Jadi, semakin cepat Anda berhenti merokok, semakin cepat juga kerusakan otak bisa dihindari.

4. Kurangi konsumsi alkohol

Seperti dilansir di laman National Health Service, konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit.

 

Beberapa di antaranya adalah stroke, serangan jantung, kanker, serta gangguan pada sistem saraf otak. Bila otak sudah terdampak, tentu risiko menderita demensia pun semakin besar.


5. Mulai makan yang sehat

Menurut Alzheimer's Society, tidak ada satu bahan makanan khusus yang bisa meningkatkan kesehatan otak. Yang perlu kita lakukan adalah mengadopsi pola makan yang seimbang. 

 

Beberapa tips ini bisa Anda praktikkan setiap hari untuk kesehatan otak: 

  • Pilih jenis karbohidrat kompleks, seperti makanan yang terbuat dari gandum utuh

  • Konsumsi berbagai jenis sayur dan buah-buahan setiap hari

  • Pilih bahan makanan mengandung protein yang lebih sehat. Misalnya, perbanyak makan ikan dibandingkan daging merah.

  • Ganti susu maupun produk olahannya dengan yang rendah lemak

  • Batasi asupan garam dan gula


Baca Juga: 7 Penyebab Anda Jadi Pelupa di Usia Muda

***

Demensia yang dialami saat muda kemungkinan besar dipengaruhi faktor genetik. Gejala yang paling sering dialami adalah gangguan koordinasi dan keseimbangan saat bergerak atau berjalan.


Apabila Anda mulai merasakan gejala-gejala tersebut, segeralah konsultasi ke dokter. Sekarang, Anda juga tidak perlu repot mengantre lama karena bisa memesan sesi jadwal konsultasi lewat fitur Janji Temu Dokter di aplikasi AlteaCare.


Yuk, pesan jadwal sesi konsultasi sekarang!



Sumber:


  • Jaap M. J. Murre dan Joeri Dros. (2015). Replication and Analysis of Ebbinghaus’ Forgetting Curve. PLOS One, 10(7): e0120644

  • Alzheimer’s Society. Diakses pada Februari 2022. Five things you should know about dementia

  • Alzheimer’s Society. Diakses pada Februari 2022. How to Reduce your Risk of Alzheimer’s and Other Dementias

  • Verywell Health. Diakses pada Februari 2022. Do Crossword Puzzles Prevent Dementia?

  • Prevention. Diakses pada Februari 2022. Stop Believing These Brain Health Myths to Stay Sharp as You Age

  • National Health Service. Diakses pada Februari 2022. Can Dementia be Prevented?

  • Alzheimer’s Society. Diakses pada Februari 2022. Young-onset dementia

  • Alzheimer’s Association. Diakses pada Februari 2022. What is Dementia

  • National Health Service. Diakses pada Februari 2022. The Eatwell Guide



0 Disukai
0 Komentar